TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan memulai pembangunan rumah susun (rusun) Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pembangunan rusun dilaksanakan secara merata untuk semua kalangan. Tak hanya untuk para santri di pondok pesantren saja tapi juga untuk keuskupan sehingga hasil pembangunan pemerintah bisa dirasakan oleh semua pihak," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin 3 Mei 2021.
Khalawi memaparkan rusun Keuskupan Larantuka tersebut akan dibangun secara Single Years Contract (SYC) Tahun 2021 yakni satu menara setinggi tiga lantai terdiri dari 44 unit hunian tipe 36 dengan total anggaran senilai Rp20,72 miliar.
Menurut dia, pembangunan rusun itu merupakan salah satu wujud dukungan Kementerian PUPR untuk para Romo dalam membentuk generasi baru bangsa. Adapun penerima manfaat yakni para Imam Projo Yang Berkarya di Keuskupan Larantuka.
"Kita semua berupaya agar generasi muda Indonesia di masa depan bisa memahami akan arti penting tempat tinggal yang layak huni untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yublina Dila Bunga menjelaskan pihaknya telah melakukan pemancangan tiang pertama untuk rusun Keuskupan Larantuka.
Untuk itu pihaknya pada tanggal 15 Maret 2021 menandatandangani kontrak dengan PT Bumi Permata Kendari sebagai Kontraktor Pelaksana pembangunan rusun itu senilai Rp18,5 miliar dan PT Buana Rekayasa Adhigana sebagai management konstruksi senilai Rp1,052 miliar.